... ... ...
Biar rasa selalu menanti
Biar muka terbuang tak berarti
Biar jiwa di dalam sepi
Namun selalu ada cinta untukNya...
Biar aku tetap aku
Tanpa kau dan yang lain
Biar redupnya jiwa membahana
Karena jiwaku selalu untukNya...
Karena aku hanyalah miliknya...
Kusiapkan permata untuk menghadapNya
Kupersembahkan kesucian untuk altas suciNya
Kupersembahkan segenap jiwa hanya untukNya
kelak akan mentahtakanku dalam kerajaan ridhaNya...
Selasa, 14 April 2009
KERINDUAN HIDAYAH
Dunia,
Dunia bermuram durja
Meski terselip tawa bahagia
Hidup kian mendrama
Dalam pentas tak tertulis
Nyawa semakin melanglang buana
Meski lari dari garis kepastian
Aku hiodup...di atas pentas yang tak elok kulakoni
haruskah aku berculas?
Ataukah ingkar dari kfitrahan?
Tidakkah mereka ingin menuntunku ke satu titik cahaya dari redupnya dunia hitam ini?
Masihkah mereka inginkanku?
NAmun tiadakan mereka rasakan inginku?>
Ya Allah...
Engkau menyaksikan kesangsianku
Dalam kebebasanku, kutitip rasa sepiku padaMu...
Berharap... dan tanpa jemu... hujannya hidayahMu...
Dunia,
Dunia bermuram durja
Meski terselip tawa bahagia
Hidup kian mendrama
Dalam pentas tak tertulis
Nyawa semakin melanglang buana
Meski lari dari garis kepastian
Aku hiodup...di atas pentas yang tak elok kulakoni
haruskah aku berculas?
Ataukah ingkar dari kfitrahan?
Tidakkah mereka ingin menuntunku ke satu titik cahaya dari redupnya dunia hitam ini?
Masihkah mereka inginkanku?
NAmun tiadakan mereka rasakan inginku?>
Ya Allah...
Engkau menyaksikan kesangsianku
Dalam kebebasanku, kutitip rasa sepiku padaMu...
Berharap... dan tanpa jemu... hujannya hidayahMu...
SUBUH
Dinginnya malam mengusik lelap
Dinginnya rasa semoga tak terlelap
dalam hening jlma suara
Suara-suara seruan pengusir lara
Semalam terhenyak tanpa sadar
Entah mengingatMu atau hanya datar
Suara-suara itu memanggilku
Seakan mencumbuiku dan menarik jiwaku
Mimpiku tak seindah bunga mawar
Bahkan melati ataupun anggrek
Namun awal hariku berarak cerah
Terasa lekat cintaMu di hatiku
Andai selalu kuawali hari seperti kala ini
Menjemput mentari di subuh dini
Menghilangkan sepi kala lelap menyelinap
untuk menjadi hamba yang tak senyap
Kurindukan selalu cintaMu Rabb...
Berharap suara itu mencumbuiku lagi
Untuk berbagi rasa denganMu lagi
Dinginnya rasa semoga tak terlelap
dalam hening jlma suara
Suara-suara seruan pengusir lara
Semalam terhenyak tanpa sadar
Entah mengingatMu atau hanya datar
Suara-suara itu memanggilku
Seakan mencumbuiku dan menarik jiwaku
Mimpiku tak seindah bunga mawar
Bahkan melati ataupun anggrek
Namun awal hariku berarak cerah
Terasa lekat cintaMu di hatiku
Andai selalu kuawali hari seperti kala ini
Menjemput mentari di subuh dini
Menghilangkan sepi kala lelap menyelinap
untuk menjadi hamba yang tak senyap
Kurindukan selalu cintaMu Rabb...
Berharap suara itu mencumbuiku lagi
Untuk berbagi rasa denganMu lagi
CERITA HARIKU
Hariku...
Tahukah engkau wajahmu saat ini?
Sepenggal tanya untukmu hari ini
hariku...
Adakah engkau tersenyum saat ini?
Lagi, tanyaku untukmu hari ini
Hariku...
Kudengar engkau tersedu dalam senyum
adakah luka di batinmu?
Lagi, lagi, dan lagi tanyaku untukmu hariku...
Hariku...
Kulihat muram di parasmu yang ayu
Adakah kesedihan menyelimutimu ?
Aku terus bertanya dalam diammu
Hariku...
Kutahu, kau bermuram karena sakitmu, sedihmu, dukamu
Karena dunia tak mampu memberimu
Dunia hanya membawamu melayang
Dan kemudian menjatuhkanmu dari ketinggian
Hariku...
Adakah engkau masih berperi
Kala jatuhmu, engkau kembali pada fitrahmu?
HAriku...
Masihkah dukamu adalah sendu
Kala jatuhmu adalah sujudmu di hadapNya?
Hariku...
Masihkah dunioa menipumu
Jika engkau berserah padaNya?
Hariku...
Satu kata untukmu...
"CINTA"...
Semuanya akan berbalas cinta dariNya...
(Laa Tahzan)
Tahukah engkau wajahmu saat ini?
Sepenggal tanya untukmu hari ini
hariku...
Adakah engkau tersenyum saat ini?
Lagi, tanyaku untukmu hari ini
Hariku...
Kudengar engkau tersedu dalam senyum
adakah luka di batinmu?
Lagi, lagi, dan lagi tanyaku untukmu hariku...
Hariku...
Kulihat muram di parasmu yang ayu
Adakah kesedihan menyelimutimu ?
Aku terus bertanya dalam diammu
Hariku...
Kutahu, kau bermuram karena sakitmu, sedihmu, dukamu
Karena dunia tak mampu memberimu
Dunia hanya membawamu melayang
Dan kemudian menjatuhkanmu dari ketinggian
Hariku...
Adakah engkau masih berperi
Kala jatuhmu, engkau kembali pada fitrahmu?
HAriku...
Masihkah dukamu adalah sendu
Kala jatuhmu adalah sujudmu di hadapNya?
Hariku...
Masihkah dunioa menipumu
Jika engkau berserah padaNya?
Hariku...
Satu kata untukmu...
"CINTA"...
Semuanya akan berbalas cinta dariNya...
(Laa Tahzan)
Langganan:
Postingan (Atom)